RH 140 PW “Diciptakan Untuk Memuliakan Tuhan”
Yesaya 43:7 – “Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!”
Renungan
Manusia tidak diciptakan secara kebetulan. Alkitab menegaskan bahwa kita diciptakan dengan tujuan ilahi — untuk memuliakan Tuhan. Hidup kita bukan milik kita sendiri, tetapi milik Allah yang menciptakan kita agar melalui hidup, perkataan, dan perbuatan kita, nama-Nya dimuliakan. Tujuan tertinggi hidup orang percaya bukan sekadar sukses, dikenal, atau bahagia, melainkan menjadi pantulan kemuliaan Sang Pencipta.
Banyak orang berusaha mencari makna hidup di luar Tuhan: melalui pekerjaan, prestasi, atau pengakuan manusia. Namun semua itu fana. Hanya ketika kita hidup sesuai tujuan penciptaan kita — memuliakan Allah — barulah kita menemukan kepenuhan sejati. Kemuliaan Tuhan dinyatakan ketika kita mengasihi, melayani, dan hidup dalam kebenaran. Hidup yang tunduk pada kehendak-Nya akan menjadi cermin yang memantulkan terang Kristus di dunia yang gelap.
Menjadi alat kemuliaan Tuhan berarti menjadikan seluruh aspek hidup kita sebagai ibadah: cara kita bekerja, berbicara, melayani, bahkan bagaimana kita memperlakukan sesama. Setiap tindakan kecil bisa menjadi kesempatan untuk memuliakan Tuhan jika dilakukan dengan kasih dan ketaatan. Mari kita mulai hari ini dengan satu tekad: “Tuhan, jadikan hidupku alat untuk memuliakan nama-Mu.”
Doa
Tuhan, terima kasih karena Engkau menciptakanku bukan tanpa tujuan. Aku diciptakan untuk kemuliaan-Mu. Ajarku untuk hidup sesuai dengan rencana-Mu, agar setiap langkah, kata, dan perbuatanku memancarkan kemuliaan-Mu di dunia ini. Amin.