RH 123 WBI “Belajar Mengampuni Diri Sendiri”
“Sebab jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)
Renungan
Terkadang, musuh terbesar bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. Banyak wanita yang sudah mengampuni orang lain, tetapi tidak bisa mengampuni dirinya sendiri. Mereka terus merasa bersalah atas masa lalu — atas keputusan yang salah, kata-kata yang melukai, atau kegagalan yang pernah terjadi.
Namun, Tuhan tidak memanggil kita untuk hidup di bawah beban rasa bersalah, melainkan dalam kebebasan kasih karunia. Ketika kita datang kepada-Nya dan mengakui dosa dengan tulus, Ia mengampuni dan melupakan. Tetapi sering kali kita masih menghukum diri sendiri, padahal Tuhan sudah melepaskan kita.
Mengampuni diri sendiri berarti menerima anugerah Tuhan sepenuhnya. Itu bukan kesombongan, melainkan kerendahan hati — mengakui bahwa kita tidak mampu menebus kesalahan kita sendiri, dan hanya darah Yesus yang cukup untuk menyucikan kita. Wanita yang tangguh belajar berdamai dengan masa lalunya, karena ia tahu kasih Tuhan lebih besar daripada semua kesalahannya.
Refleksi Pribadi
Apakah aku masih menyimpan penyesalan atas masa lalu yang sudah Tuhan ampuni?
Apakah aku benar-benar percaya bahwa kasih karunia Kristus lebih besar dari dosaku?
Bagaimana aku bisa belajar menerima kasih Tuhan dan mengampuni diriku sendiri?
Doa
“Tuhan Yesus, Engkau tahu betapa sering aku menyalahkan diriku sendiri. Aku merasa tidak layak, tidak cukup baik, dan sulit memaafkan kesalahan masa laluku. Namun hari ini aku mau percaya bahwa Engkau telah menebus semuanya di kayu salib. Tolong aku untuk mengampuni diriku sendiri, menerima kasih karunia-Mu, dan melangkah dengan hati yang baru. Jadikan aku wanita yang tangguh, yang hidup dalam kebebasan pengampunan-Mu. Amin.”