RH 137 KOPI “Pria Yang Kepemimpinannya Memuliakan Allah”
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” — Matius 5:16
Renungan
Tujuan akhir dari setiap bentuk kepemimpinan bukanlah popularitas, kekuasaan, atau pujian manusia, melainkan kemuliaan Allah. Kepemimpinan sejati adalah ketika orang lain melihat perbuatan kita, tetapi yang mereka muliakan adalah Bapa di surga, bukan kita.
Pria sejati sadar bahwa kepemimpinannya hanyalah wadah untuk memperlihatkan kasih dan kebenaran Allah. Ia tidak berusaha membesarkan nama sendiri, tetapi membesarkan nama Tuhan. Apa pun tanggung jawab yang Tuhan percayakan—besar atau kecil—akan dijalani dengan sikap hati yang tulus demi menyenangkan Allah.
Ketika seorang pria memimpin keluarganya dengan kasih, melayani dengan kerendahan hati, menjaga integritas dalam pekerjaannya, dan membimbing generasi berikutnya, ia sedang menyalakan terang Kristus di dunia ini. Kepemimpinan seperti ini tidak hanya berdampak di bumi, tetapi juga bergema sampai kekekalan.
Refleksi Pribadi
Apakah kepemimpinanku selama ini lebih banyak memuliakan diriku atau Allah?
Bagaimana aku bisa menyalakan terang Kristus lewat perbuatan sehari-hari?
Dalam hal apa aku perlu berubah agar kepemimpinanku lebih fokus pada kemuliaan Tuhan?
Doa
Bapa, aku sadar bahwa tujuan akhir kepemimpinanku adalah untuk memuliakan Engkau. Tolong aku agar tidak mencari pujian manusia, tetapi hidup untuk menyenangkan hati-Mu. Biarlah setiap langkah, keputusan, dan kepemimpinanku menjadi terang yang memuliakan nama-Mu. Amin.