RH 132 KOPI “Pria Yang Memimpin Dengan Kasih, Bukan Kekuasaan”
“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” — Efesus 5:25
Renungan
Kepemimpinan dunia sering diukur dari seberapa besar kuasa atau kendali yang dimiliki seseorang atas orang lain. Tetapi kepemimpinan sejati dalam Kristus berakar pada kasih, bukan kekuasaan. Paulus menegaskan kepada para suami untuk mengasihi isteri mereka sama seperti Kristus mengasihi jemaat—suatu kasih yang rela berkorban, bukan menuntut.
Pria sejati memimpin keluarganya dengan kelembutan, bukan dengan paksaan; dengan teladan, bukan dengan otoriter; dengan pengorbanan, bukan dengan ego. Kasih adalah fondasi kepemimpinan yang sejati, karena hanya kasih yang sanggup mengikat, menuntun, dan mengubah hati orang lain.
Kekuasaan bisa membuat orang tunduk karena takut, tetapi kasih membuat orang mau mengikuti dengan sukarela. Kepemimpinan yang berpusat pada kasih akan menghasilkan keluarga yang sehat, hubungan yang kokoh, dan komunitas yang bertumbuh dalam Tuhan.
Refleksi Pribadi
Apakah aku lebih sering memimpin dengan kekuasaan atau dengan kasih?
Bagaimana sikap dan kata-kataku selama ini memengaruhi orang yang ku pimpin?
Apa yang bisa aku lakukan hari ini untuk menunjukkan kasih nyata dalam kepemimpinanku?
Doa
Tuhan, terima kasih karena Engkau memberi teladan kepemimpinan yang penuh kasih melalui Kristus. Ajarku untuk memimpin bukan dengan ego atau kekuasaan, tetapi dengan kasih yang rela berkorban. Biarlah kepemimpinanku memuliakan Engkau dan menjadi berkat bagi keluarga serta orang-orang di sekitarku. Amin.