RH 126 PW “Menyembah Dengan Pengharapan”
Roma 15:13 – “Semoga Allah sumber pengharapan memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Renungan
Penyembahan sejati selalu lahir dari hati yang penuh pengharapan. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, pujian kita kepada Tuhan adalah pernyataan iman bahwa masa depan ada di tangan-Nya. Roma 15:13 mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber pengharapan. Dialah yang mengisi hati kita dengan sukacita dan damai sejahtera, sehingga kita bisa tetap menyembah meski jalan di depan belum terlihat jelas.
Bagi tim pujian, menyembah dengan pengharapan berarti menuntun jemaat untuk menatap Allah di tengah kekhawatiran dan pergumulan mereka. Saat kita memimpin pujian, kita bukan hanya bernyanyi, tetapi sedang menyalakan api pengharapan di hati orang lain. Lagu-lagu kita menjadi doa yang mengingatkan jemaat: “Tuhan masih berkuasa, janji-Nya tetap, kasih-Nya tidak pernah gagal.”
Pengharapan dalam penyembahan membuat kita kuat menghadapi masa depan. Kita tahu bahwa akhir dari segala sesuatu bukanlah penderitaan, melainkan kemuliaan bersama Kristus. Maka biarlah setiap kali kita menyembah, kita membawa pengharapan itu—bagi diri kita sendiri, bagi jemaat, dan bagi dunia yang haus akan kepastian. Inilah puncak dari hati penyembah sejati: menyembah Allah bukan hanya di masa kini, tetapi dengan pengharapan akan masa depan kekal bersama Dia.
Doa
Tuhan, Engkaulah sumber pengharapanku. Penuhi hatiku dengan sukacita dan damai sejahtera, agar aku dapat menyembah-Mu dengan iman yang teguh. Biarlah penyembahanku menyalakan pengharapan di hati banyak orang, dan memuliakan nama-Mu selamanya. Amin.