RH 121 WBI “Tetap Berbuah di Masa Kering”
“Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17:8)
Renungan
Ada masa-masa dalam hidup seorang wanita di mana segalanya terasa kering — doa seolah tak dijawab, pelayanan terasa berat, hubungan terasa hambar, dan hati terasa kosong. Masa kering ini bisa membuat iman layu jika kita tidak berakar kuat di dalam Tuhan.
Namun Firman Tuhan menggambarkan wanita yang tangguh seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Sekalipun musim berubah dan panas terik datang, ia tetap hijau dan berbuah. Mengapa? Karena akarnya menembus dalam ke sumber air kehidupan — yaitu Tuhan sendiri.
Ketika kita berakar dalam doa, Firman, dan penyembahan, kita tidak mudah goyah oleh keadaan. Kita bisa tetap berbuah — berbuah kasih, kesabaran, pengharapan, dan kebaikan — bahkan di tengah masa sulit. Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa musim kering, tetapi Ia menjanjikan kekuatan untuk tetap berbuah di tengahnya.
Refleksi Pribadi
Apakah aku sedang mengalami masa “kering” secara rohani atau emosional?
Sudahkah aku mengakar dalam Tuhan sehingga tidak mudah layu oleh keadaan?
Buah apa yang Tuhan ingin aku hasilkan bahkan di tengah masa sulit ini?
Doa
“Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sumber air kehidupan yang sejati. Saat hatiku terasa kering dan lemah, tolong aku untuk tetap berakar di dalam-Mu. Isi aku kembali dengan kuasa dan kasih-Mu, agar aku tetap berbuah di setiap musim hidupku. Jadikan aku wanita yang tangguh, yang tetap hijau dan berbuah di tengah masa kering. Amin.”