RH 121 PW “Menyembah Dengan Kerendahan Hati “
Filipi 2:3–4 – “Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga .”
Renungan
Penyembah sejati tidak mencari sorotan. Di dunia, orang sering menyanyi atau bermain musik untuk dilihat dan dipuji. Tetapi di hadapan Tuhan, kerendahan hati adalah inti dari penyembahan. Panggilan tim pujian bukan untuk menampilkan diri, melainkan untuk menuntun jemaat agar memandang kepada Kristus. Bila hati kita dipenuhi ambisi pribadi, pujian kita kehilangan kemurniannya.
Kerendahan hati membuat kita sadar bahwa kita hanyalah saluran. Suara indah, kemampuan musik, atau bahkan kemampuan memimpin semuanya berasal dari kasih karunia Tuhan. Kita tidak lebih tinggi dari orang yang kita pimpin; kita sama-sama anak-anak Allah yang datang untuk menyembah-Nya. Justru melalui kerendahan hati, hadirat Allah lebih nyata, karena semua kemuliaan dikembalikan kepada Dia saja.
Tim pujian dipanggil untuk meneladani Kristus, yang merendahkan diri-Nya bahkan sampai mati di kayu salib. Jika Yesus saja rela merendahkan diri, bagaimana mungkin kita melayani dengan kesombongan? Mari kita melayani dengan rendah hati, tidak mencari pengakuan manusia, melainkan berfokus agar nama Tuhan dimuliakan.
Doa
Tuhan, ajarku untuk menyembah dengan kerendahan hati. Singkirkanlah keinginan untuk mencari pujian atau sorotan, dan biarlah hidupku hanya memuliakan nama-Mu. Jadikan aku saluran yang murni bagi hadirat-Mu. Amin.