RH 120 PW “Menyembah Dengan Seluruh Hati”
Mazmur 103:1 – “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku !”
Renungan
Penyembahan sejati tidak dilakukan setengah hati. Daud, seorang penyembah sejati, berseru agar seluruh batinnya memuji Tuhan. Bagi tim pujian, ini berarti kita dipanggil untuk melayani bukan hanya dengan suara atau keterampilan, tetapi dengan segenap hati. Hati yang utuh dan murni di hadapan Tuhan jauh lebih berharga daripada suara merdu tanpa ketulusan.
Sering kali kita bisa jatuh dalam rutinitas pelayanan: latihan, tampil, selesai. Namun Tuhan tidak mencari rutinitas, Ia mencari hati yang menyembah dengan segenap jiwa. Ketika hati kita penuh dengan syukur, cinta, dan kerinduan akan Tuhan, pujian kita menjadi hidup dan berkuasa. Musik hanyalah wadah; hati kitalah yang menentukan apakah penyembahan itu harum di hadapan Tuhan atau tidak.
Sebagai tim pujian, mari kita melayani dengan hati yang utuh, bukan terpecah oleh ambisi pribadi atau kesibukan dunia. Menyembah dengan seluruh hati berarti memberikan fokus kita hanya kepada Tuhan, tanpa terganggu oleh sekitar. Dengan demikian, kita tidak hanya menyanyikan lagu, tetapi membawa persembahan hidup yang berkenan kepada Allah.
Doa
Tuhan, aku mau menyembah-Mu dengan seluruh hatiku. Ajarku untuk tidak setengah hati dalam pelayanan, tetapi selalu memberikan yang terbaik bagi-Mu. Biarlah setiap pujian yang keluar dari mulutku lahir dari hati yang penuh kasih dan syukur. Amin.