RH 119 WBI “Tuhan yang Menjadi Sandaran Hidupku”
“Hanya pada Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.” (Mazmur 62:2-3)
Renungan
Dalam hidup ini, kita sering mencari sandaran pada hal-hal yang bisa terlihat: pekerjaan, pasangan, anak, sahabat, atau bahkan harta. Namun, semua itu dapat berubah, rapuh, dan tidak selalu bisa diandalkan. Wanita yang tangguh belajar untuk menjadikan Tuhan sebagai sandaran hidupnya yang utama.
Ketika kita bersandar pada Tuhan, hati kita tidak lagi mudah diguncang oleh keadaan. Meski badai datang, kita tahu ada Gunung Batu yang tidak pernah goyah. Meski orang lain mengecewakan, kita tahu ada Allah yang setia menopang.
Bersandar pada Tuhan bukan hanya berarti berdoa saat masalah datang, tetapi juga berjalan setiap hari dengan penuh kepercayaan bahwa Dia memegang kendali. Ia adalah tempat aman yang tidak akan pernah gagal menopang kita. Wanita yang menjadikan Tuhan sebagai sandaran hidupnya akan tetap berdiri teguh, meski dunia di sekelilingnya goyah.
Refleksi Pribadi
Selama ini, apa atau siapa yang paling sering menjadi sandaranku saat aku merasa lemah?
Apakah aku benar-benar menjadikan Tuhan sebagai Gunung Batuku, atau aku masih lebih banyak bersandar pada manusia?
Bagaimana aku bisa lebih sungguh-sungguh belajar bersandar hanya kepada Tuhan setiap hari?
Doa
“Tuhan Yesus, Engkaulah Gunung Batuku dan tempat perlindunganku. Ampuni aku jika sering kali aku lebih bersandar pada kekuatan sendiri atau orang lain. Hari ini aku mau belajar bersandar hanya kepada-Mu. Jadikan aku wanita yang tangguh, yang tidak goyah karena Engkau adalah sandaran hidupku yang sejati. Amin.”