RH 118 WBI “Menemukan Kekuatan dalam Kelemahan”
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” (2 Korintus 12:9)
Renungan
Tidak ada wanita yang selalu kuat. Ada saat-saat kita merasa rapuh, tidak berdaya, bahkan ingin menyerah. Dunia sering mengajarkan bahwa kita harus tampil tangguh di segala waktu, tetapi Firman Tuhan mengingatkan bahwa justru dalam kelemahan kita, kuasa Tuhan dinyatakan.
Ketangguhan sejati bukanlah menolak kelemahan, melainkan mengakuinya dan menyerahkannya kepada Tuhan. Ketika kita merasa tidak mampu, di situlah kasih karunia Tuhan menopang. Saat air mata jatuh, justru kuasa-Nya mengangkat kita untuk bangkit kembali.
Wanita yang tangguh bukanlah wanita yang sempurna, tetapi yang tahu siapa sumber kekuatannya. Ia belajar berkata: “Aku lemah, tetapi Tuhan kuat. Aku tidak sanggup, tetapi kasih karunia-Nya cukup bagiku.” Dari pengakuan itulah lahir kekuatan yang sejati—kekuatan yang berasal dari Tuhan, bukan dari diri sendiri.
Refleksi Pribadi
Apakah aku berusaha menutupi kelemahan dengan kekuatanku sendiri, ataukah aku bersedia menyerahkannya kepada Tuhan?
Bagaimana aku bisa membiarkan kasih karunia Tuhan bekerja sempurna dalam kelemahanku?
Doa
“Tuhan Yesus, aku sering merasa lemah dan tidak sanggup menjalani semuanya. Tetapi aku percaya kasih karunia-Mu cukup bagiku. Dalam kelemahanku, tunjukkanlah kuasa-Mu yang sempurna. Jadikan aku wanita yang tangguh, bukan karena aku kuat, tetapi karena Engkau yang menguatkan aku. Amin.”
Bagian hidup mana yang saat ini paling membuatku merasa lemah?