RH 117 PW “Pelayanan Dari Ruang Tersembunyi”
Matius 6:6 – “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Renungan
Pelayanan di panggung hanyalah puncak kecil dari sebuah gunung es. Dasarnya adalah kehidupan rohani yang tidak terlihat, yaitu ruang pribadi bersama Tuhan. Penyembah sejati bukan dibentuk di hadapan banyak orang, tetapi di hadapan Allah di ruang tersembunyi. Pujian dan penyembahan yang penuh kuasa lahir dari kehidupan doa, pembacaan Firman, dan keintiman dengan Tuhan di tempat yang tidak dilihat orang lain.
Sering kali kita tergoda untuk lebih sibuk menyiapkan aransemen musik, latihan vokal, atau tampilan panggung. Semua itu penting, tetapi tidak ada artinya jika kita mengabaikan penyembahan pribadi. Allah lebih peduli pada hati yang rindu mengenal-Nya dalam kesunyian daripada suara merdu yang hanya terdengar di panggung. Ruang tersembunyi adalah tempat di mana kita dipulihkan, diisi, dan diperlengkapi, sehingga saat kita berdiri melayani, kita tidak lagi tampil dengan kekosongan, melainkan dengan kepenuhan hadirat Allah.
Seorang penyembah sejati belajar bahwa kuasa pelayanan bukan ditentukan oleh seberapa lama ia berlatih musik, tetapi seberapa dalam ia berdiam bersama Tuhan. Ruang tersembunyi adalah fondasi yang membuat pelayanan kita tetap murni dan berbuah. Ketika kita setia dalam perjumpaan pribadi dengan Allah, pelayanan publik kita akan dipenuhi oleh urapan-Nya.
Doa
Tuhan, bawa aku kembali kepada ruang tersembunyi bersama-Mu. Ajarku untuk lebih dahulu membangun penyembahan pribadi sebelum aku melayani di depan orang banyak. Biarlah setiap pujian yang kusampaikan lahir dari hubungan yang intim dengan-Mu. Amin.