RH 109 PW “Kasih Karunia Yang Membentuk Kesetiaan Dalam Pelayanan”
1 Timotius 1:12,14 – “Aku mengucap syukur kepada Dia yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku… Dan kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.”
Renungan
Pelayanan bukan sekadar soal talenta atau kesempatan, tetapi tentang kesetiaan. Paulus mengakui bahwa dirinya bisa dipercaya dalam pelayanan bukan karena ia hebat, melainkan karena kasih karunia Allah yang melimpah. Kasih karunia itulah yang menguatkan dan meneguhkan langkahnya untuk setia sampai akhir. Kesetiaan bukan hasil tekad manusia semata, tetapi buah dari kasih karunia yang bekerja dalam hati yang mau taat.
Dalam pelayanan, kita sering dihadapkan pada tantangan: rasa lelah, kurangnya dukungan, atau godaan untuk menyerah. Namun kasih karunia Allah menopang kita agar tidak goyah. Setia dalam pelayanan berarti tetap mengerjakan apa yang Tuhan percayakan, meski tidak ada yang melihat atau memberi apresiasi. Kasih karunia membuat kita sadar bahwa yang terpenting bukanlah penilaian manusia, tetapi pengakuan dari Sang Tuan yang berkata, “Baik sekali perbuatanmu, hamba-Ku yang baik dan setia.”
Kesetiaan dalam pelayanan adalah wujud syukur atas kasih karunia yang telah kita terima. Semakin kita mengalami kasih karunia, semakin hati kita digerakkan untuk bertahan, bukan hanya di awal, tetapi sampai akhir. Mari kita belajar melayani dengan tekun dan setia, karena Tuhan yang memanggil kita juga yang memberi kasih karunia untuk menyelesaikannya.
Doa
Tuhan, aku bersyukur karena kasih karunia-Mu membuat aku kuat dan setia. Tolong aku untuk tidak melayani hanya saat mudah, tetapi juga ketika sulit. Jadikan aku hamba-Mu yang setia, yang hidup dan pelayanannya menjadi bukti kasih karunia-Mu. Amin.