RH 108 PW “Kasih Karunia Yang Menyembuhkan Luka Dalam Pelayanan”
Ibrani 12:15 – “Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.”
Renungan
Pelayanan sering kali bukan hanya soal pekerjaan rohani, tetapi juga menyentuh relasi. Dalam perjalanan melayani, kita bisa mengalami kekecewaan, penolakan, atau bahkan disakiti oleh orang-orang yang kita layani maupun rekan sepelayanan. Jika luka itu tidak segera dipulihkan, ia bisa berubah menjadi akar pahit yang merusak hati dan menghambat pelayanan. Tetapi syukur kepada Allah, kasih karunia-Nya sanggup menyembuhkan setiap luka dan memerdekakan kita dari kepahitan.
Kasih karunia mengajarkan kita untuk melihat luka dengan perspektif Kristus. Kita diingatkan bahwa kita pun sering mengecewakan Tuhan, tetapi Ia selalu mengampuni kita. Dengan kekuatan kasih karunia, kita dimampukan untuk melepaskan pengampunan kepada orang lain. Inilah proses pemulihan yang indah: ketika kasih karunia masuk, luka yang lama disembuhkan, dan hati kita kembali bebas untuk melayani dengan tulus.
Seorang pelayan yang hatinya dipenuhi kasih karunia akan memancarkan damai dan pengampunan. Ia tidak lagi terikat oleh masa lalu, tetapi hidup dalam kebebasan yang Kristus berikan. Pelayanan pun menjadi lebih murni dan berbuah, karena dikerjakan dari hati yang sehat. Maka mari kita biarkan kasih karunia Allah membasuh hati, menyembuhkan luka, dan menolong kita melayani tanpa beban kepahitan.
Doa
Tuhan, aku bersyukur karena kasih karunia-Mu lebih besar daripada setiap luka hatiku. Sembuhkanlah bagian hati yang terluka, dan ajarku untuk mengampuni dengan tulus. Biarlah aku melayani dari hati yang dipenuhi kasih dan damai-Mu. Amin.