RH 105 PW “Kasih Karunia Yang Memberi Sukacita Dalam Pelayanan”
Mazmur 100:2 – “Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!”
Renungan
Pelayanan sering kali dikaitkan dengan kerja keras, tanggung jawab, dan pengorbanan. Tetapi Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa pelayanan seharusnya dilakukan dengan sukacita. Sukacita itu bukan berasal dari kondisi atau pujian manusia, melainkan dari kasih karunia Allah. Kita melayani karena kita sudah lebih dulu menerima anugerah keselamatan, dan anugerah itu melahirkan sukacita yang meluap dalam hati.
Kasih karunia mengubah cara kita memandang pelayanan. Apa yang dulunya terasa beban, kini menjadi kesempatan. Apa yang dulu dipaksakan, kini dilakukan dengan rela. Sukacita pelayanan lahir dari hati yang tahu bahwa setiap tindakan kecil sekalipun berharga di mata Tuhan. Ketika kita melayani dalam kasih karunia, sukacita itu tidak bisa dicuri oleh keadaan, kritik, atau rasa lelah.
Sukacita adalah kesaksian yang nyata bagi orang lain. Dunia bisa melihat perbedaan antara orang yang melayani dengan wajah muram dan orang yang melayani dengan hati yang bersinar. Sukacita sejati hanya bisa lahir dari kasih karunia yang bekerja dalam hati kita. Maka, marilah kita melayani dengan sukacita, bukan hanya di gereja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari—sebagai tanda syukur atas anugerah Kristus yang telah memerdekakan kita.
Doa
Tuhan, terima kasih atas kasih karunia-Mu yang mengisi hidupku dengan sukacita. Tolong aku untuk melayani dengan hati yang gembira, bukan karena terpaksa, melainkan karena kasih-Mu sudah terlebih dahulu memenuhi hidupku. Biarlah sukacita pelayanan ini menjadi kesaksian bagi banyak orang. Amin.