RH 101 PW “Pelayanan Dimulai Dari Kasih Karunia”
1 Korintus 15:10 – “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
Renungan
Segala bentuk pelayanan yang kita lakukan sesungguhnya bersumber dari kasih karunia Allah. Paulus dengan jelas menegaskan bahwa tanpa kasih karunia, ia bukanlah siapa-siapa. Bahkan setiap pencapaiannya dalam pelayanan adalah hasil karya Allah yang bekerja di dalam dirinya. Inilah titik awal yang harus selalu kita ingat: pelayanan bukan tentang kemampuan kita, tetapi tentang kasih karunia yang bekerja melalui kita.
Kasih karunia membuat kita sadar bahwa kita melayani bukan karena kita layak, tetapi karena kita sudah dikasihi dan ditebus. Pemahaman ini melindungi kita dari dua bahaya besar dalam pelayanan: kesombongan ketika berhasil, dan keputusasaan ketika gagal. Saat pelayanan kita berhasil, kita ingat bahwa itu semua karena kasih karunia. Saat pelayanan terasa berat, kita pun dikuatkan karena kasih karunia yang sama menopang kita.
Kasih karunia bukan alasan untuk pasif, melainkan dorongan untuk melayani lebih giat. Paulus berkata ia bekerja lebih keras, tetapi tetap menyadari bahwa itu bukan dia, melainkan Allah yang bekerja melalui dia. Artinya, kasih karunia sejati menghasilkan pelayanan yang berbuah, penuh sukacita, dan berpusat pada Kristus. Mari kita mulai hari ini dengan hati yang penuh syukur, karena kasih karunia Allah yang memerdekakan dan menggerakkan kita untuk melayani.
Doa
Tuhan, terima kasih atas kasih karunia-Mu yang memampukan aku untuk melayani. Jagalah hatiku agar tidak melupakan bahwa semua yang kulakukan adalah karena anugerah-Mu. Biarlah pelayanan hidupku senantiasa menjadi cerminan dari kasih karunia-Mu yang ajaib. Amin.