RH 132 PW “Tetap Setia Melayani dengan Kerendahan Hati”
Markus 10:45 – “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Renungan
Yesus, Tuhan dan Raja segala raja, datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Inilah teladan terbesar bagi setiap pelayan Tuhan: kerendahan hati. Tanpa kerendahan hati, pelayanan akan mudah berubah menjadi ajang pencarian pengakuan diri. Tetapi ketika kita meneladani Kristus, kita belajar bahwa inti pelayanan adalah memberi diri, bukan menuntut dilayani.
Kerendahan hati dalam pelayanan terlihat dari sikap hati yang tidak mencari sorotan, tidak merasa paling penting, dan rela melakukan hal-hal kecil yang mungkin tidak diperhatikan orang. Pelayan sejati tidak menunggu dihargai untuk bekerja, melainkan melayani karena kasih Kristus yang ada dalam hatinya. Kesetiaan kita dalam melayani akan murni hanya bila kita belajar rendah hati, sebab kerendahan hati menolong kita untuk terus memandang pada Kristus, bukan pada diri sendiri.
Pelayanan yang setia dan rendah hati akan menghasilkan kesaksian yang kuat. Jemaat bisa merasakan ketulusan hati seorang pelayan, bukan dari kata-kata indah, tetapi dari sikap hidupnya. Mari kita belajar untuk melayani dengan kerendahan hati, sebab dalam kerendahan hati itulah kasih Kristus dinyatakan, dan nama Tuhan dipermuliakan.
Doa
Tuhan Yesus, Engkaulah teladan kerendahan hati yang sempurna. Ajarku untuk melayani dengan hati yang rendah, tidak mencari pujian, tetapi rela memberi diri untuk kemuliaan-Mu. Biarlah kerendahan hati menuntunku untuk setia dalam setiap pelayanan. Amin.