RH – 125 KOPI “Pria yang Menjaga Kekudusan di Era Digital”
Ps. Hengky Andrian
“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” -Matius 5:8
Renungan
Era digital membuka banyak peluang besar, tetapi juga menghadirkan tantangan baru bagi pria. Di balik layar yang kecil, tersedia berbagai godaan: pornografi, konten yang tidak membangun, perbandingan hidup di media sosial, dan pencarian kepuasan instan. Semua ini dapat perlahan mengikis kekudusan hati seorang pria bila tidak dijaga dengan serius.
Kekudusan bukan hanya soal tindakan, tetapi dimulai dari hati dan pikiran. Yesus berkata bahwa orang yang suci hatinya akan melihat Allah. Artinya, kekudusan adalah syarat untuk menikmati hadirat dan berkat Tuhan secara penuh. Dunia mungkin berkata, “Tidak apa-apa, semua orang juga melakukannya,” tetapi pria sejati memilih untuk berbeda—menjaga matanya, pikirannya, dan hidupnya murni di hadapan Allah.
Menjaga kekudusan di era digital membutuhkan disiplin: membatasi akses terhadap hal-hal yang menjerumuskan, mengisi pikiran dengan Firman Tuhan, dan membuka diri dalam komunitas yang sehat. Pria yang menang adalah pria yang berani berkata “tidak” pada dosa, demi bisa berkata “ya” kepada Allah.
Refleksi Pribadi
Apakah aku sungguh menjaga kekudusan pikiranku, atau masih memberi celah bagi dosa lewat dunia digital?
Konten apa yang perlu aku tinggalkan agar hatiku tetap murni di hadapan Allah?
Bagaimana aku bisa membangun kebiasaan sehat dalam penggunaan teknologi?
Doa
Tuhan, aku sadar bahwa era digital membawa banyak godaan bagi hidupku. Tolong aku untuk tetap menjaga hati, pikiran, dan mataku tetap murni. Jadikan aku pria yang hidup dalam kekudusan, bukan hanya di depan orang lain, tetapi terutama di hadapan-Mu. Amin.