RH – 113 KOPI: “Pria Yang Tetap Berpengharapan di Tengah Penderitaan”
Ps. Hengky Andrian
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” – Roma 5:3-4
Renungan
Penderitaan sering kali membuat hati pria merasa lelah, pahit, bahkan ingin menyerah. Tetapi Firman Tuhan mengingatkan kita untuk melihat penderitaan dari kacamata iman. Kesengsaraan bukan akhir dari segalanya, melainkan proses yang menghasilkan ketekunan, membangun karakter, dan akhirnya melahirkan pengharapan yang tidak akan mengecewakan.
Pengharapan di dalam Kristus berbeda dari optimisme dunia. Dunia berkata, “Mudah-mudahan keadaan membaik.” Tetapi pengharapan dalam Kristus adalah keyakinan bahwa Allah sedang bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia (Roma 8:28).
Pria yang kuat bukan pria yang tidak pernah menderita, tetapi pria yang memilih tetap berpengharapan meski air mata mengalir. Ia tahu bahwa penderitaan yang sementara ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Dengan pengharapan itu, ia tetap bisa berjalan, tetap bisa tersenyum, dan tetap bisa bersyukur meski jalan terasa berat.
Refleksi Pribadi
Bagaimana aku biasanya merespons penderitaan: dengan putus asa atau dengan pengharapan?
Apakah aku melihat penderitaan sebagai akhir, atau sebagai proses pembentukan oleh Tuhan?
Bagaimana aku bisa menularkan pengharapan Kristus kepada keluargaku dan orang-orang di sekitarku?
Doa
Tuhan, terima kasih karena di dalam Engkau selalu ada pengharapan, bahkan di tengah penderitaan. Tolong aku untuk tidak menyerah, melainkan melihat bahwa setiap kesulitan sedang Engkau pakai untuk membentukku. Jadikan aku pria yang tetap berpengharapan dan menjadi penguat bagi orang lain. Amin.