Renungan Singkat Oleh: Pdt. Dr. Hengky Andrian, M.Th
“Dari Perut Ikan, Allah Masih Mendengar“
Yunus 2:1-2
“Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku; dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Engkau mendengar suaraku.”
Pernahkah kamu merasa seperti Yunus – terjebak dalam situasi gelap, sempit, dan tak ada jalan keluar? Seperti berada dalam “perut ikan”, tak bisa ke mana-mana, terputus dari segala harapan?
Yunus memberontak, lari dari panggilan Tuhan, dan akhirnya tenggelam. Tapi justru di tempat paling rendah, ia berseru, dan Allah mendengarnya.
Inilah kasih karunia itu: Allah tidak menunggu kita di puncak ketaatan, tapi menjemput kita di dasar pelanggaran. Ia tidak tuli terhadap tangisan dari dasar laut, bahkan dari dunia orang mati sekalipun.
Pelajaran untuk kita:
Tidak peduli sedalam apa kegagalanmu, sekelam apa masa lalumu, selama kamu masih bisa berseru, Allah masih sanggup menjawabmu. Berdoalah dari mana pun kamu berada—bahkan dari perut ikan sekalipun.
Doa:
Tuhan, dalam keterpurukanku aku berseru. Dengarlah doaku. Tarik aku keluar dari tempat tergelapku dan pulihkan aku dalam terang kasih-Mu. Amin.