RH 139 PW “Setia Sampai Akhir”
2 Timotius 4:7–8 – “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil pada hari-Nya.”
Renungan
Hidup pelayanan bukanlah lomba cepat, tetapi perjalanan panjang yang membutuhkan ketekunan dan kesetiaan. Paulus, menjelang akhir hidupnya, menulis dengan penuh keyakinan bahwa ia telah menyelesaikan pertandingan dan memelihara iman. Kesetiaannya bukan tanpa air mata atau penderitaan, tetapi ia tetap melayani hingga akhir karena kasihnya kepada Kristus lebih besar daripada semua tantangan yang dihadapi.
Banyak pelayan Tuhan memulai dengan semangat besar, tetapi hanya sedikit yang bertahan sampai akhir. Tantangan, kekecewaan, dan keletihan bisa membuat semangat padam jika kasih kepada Tuhan tidak menjadi pusatnya. Kasih sejati kepada Kristus menolong kita tetap setia, bahkan ketika jalan terasa berat. Kesetiaan bukanlah hasil dari kekuatan manusia, tetapi dari kasih karunia Allah yang menopang setiap langkah kita.
Pelayanan yang sejati adalah pelayanan yang dijalani dengan kasih dan diselesaikan dengan kesetiaan. Di akhir perjalanan, bukan tepuk tangan manusia yang kita rindukan, melainkan mahkota kebenaran yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Mari kita terus melayani dengan hati yang mengasihi dan tetap setia sampai akhir, sebab hanya yang bertahan sampai garis akhir yang akan menerima upah kekal dari Tuhan.
Doa
Tuhan, terima kasih atas anugerah untuk melayani-Mu. Tuntun aku agar tetap setia sampai akhir, meski jalan tidak selalu mudah. Biarlah kasih kepada-Mu selalu menjadi alasan aku melangkah, dan pada akhirnya aku boleh mendengar Engkau berkata, “Baik sekali, hambaku yang baik dan setia.” Amin.